BUPATI PERSALAHKAN NIPPON KOEI
Soal Alasan Sumbawa Tidak Kondusif
Bupati Sumbawa, Drs. H. A. Latief Majid, SH. menyesali minggatnya Nippon Koei, terlebih alasannya karena daerah ini tidak kondusif lagi. "Saya telah meminta kepada Nippon Koei, agar tidak menggunakan alasan tidak aman untuk memutuskan kegiatannya didaerah ini," kata Latief, seraya menyebut permintaannya itu disampaikan melalui telepon kepada Co Team Leader Nippon Koei untuk Sumbawa, Ir. Budiharto.
Menurut Latief Majid, alasan tidak kondusif itu, kemungkinan berdampak tidak sehat terhadap prospek pembangunan pada segala bidang di daerah ini.
Mengenai terhentinya aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh Nippon Koei, Latief Majid mengungkapkan, bahwa bukan konsultan pembangunan irigasi itu yang menentukannya, tapi Kimpraswil NTB. "Yang menentukan berhenti atau tidak, adalah Kimpraswil, dan Kimpraswil NTB tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk berhenti bekerja kepada Nippon Koei," katanya seraya menambahkan, keputusan meninggalkan Sumbawa ini merupakan keputusan Nippon Koei secara sepihak.
Pada kesempatan itu, Latief Majid juga mengungkapkan, dirinya telah melakuikan cross cek terhadap persoalan yang terjadi, dan disebutkannya persoalan itu berawal dari permasalahan personal antara tim leader dengan oknum bekas karyawan di lembaga itu. "Persoalan inilah yang harus dipilah-pilah, jangan dicampuadukkan,"ungkapnya.
Menurutnya, pemilahan persoalan ini sangat penting dilakukan, hingga tidak berakibat keputusan diambil oleh tim leader Nippon Koei, merusak image Kabupaten Sumbawa di mata investor yang berencana menanamkan modalnya di daerah ini.
Sementara itu, Kadis Kimpraswil NTB. Ir. Jalal, MSc. yang dikonfirmasi di sela-sela peresmian Bandara Tropical Air Trip Sekongkang, Rabu lalu, menyatakan perpindahan kantor utama Nippon Koei ke Mataram disebabkan program Nippon Koei tidak hanya melayani Pulau Sumbawa, tetapi juga melayani Pulau Lombok. "jadi tidak ada kaitan dengan aksi pengrusakan dengan perpindahan kantor Nippon Koei," tutur Jalal.
Aksi pengrusakan dengan perpindahan kantor Nippon Koei dengan pengrusakan assetnya yang terjadi di Sumbawa, akan dilaporkan ke Polisi untuk ditangani secara tuntas. Namun ia mengaku belum menerima laporan lengkap tentang insiden pengrusakan asset Nippon Koei di Bendungan Batu Bulan Moyo Hulu (Gar/Gta)