10 Kecamatan Dinilai Potensial Penyuplai Calon TKW
Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah di NTB yang dinilai banyak melahirkan para pahlawan devisa di negeri ini, sehingga tidak mengherankan kalau ribuan para TKI/TKW yang bekerja di Timur Tengah, Saudi Arabia dan sejumlah Negara Asia lainnya kebanyakan berasal dari tanah Samawa, dimana faktor pendukungnya karena dinilai ada 10 kecamatan potensial selaku penyuplai utama, karena itu sosialisasi dan penyuluhan tentang UU Ketenagakerjaan (BMI) secara bertahap harus diberikan kepada masyarakat, utamanya bagi para calon TKI.
Kadisnakertrans Kabupaten Sumbawa melalui Kasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Drs Zainal Muttaqien kepada Gaung NTB diruang kerjanya Sabtu, menjelaskan kalau program Disnakertrans tahun 2003 ini telah mengadakan kegiatan pencerahan dan pembinaan akan hukum aturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan dan BMI tersebut selama 10 hari sejak 20-30/8 lalu yang dilaksanakan pada 10 kecamatan potensial antara lain Desa Mura Taliwang, Sapugara Brang Rea, Mapin Rea Alas Barat, Rempe Seteluk, Kalabeso Alas, Jorok Utan/Rhee, labuan Kuris Lape-Lopok, Berare Moyo Hilir, Boal Empang dan Maronge Plampang.
Dijelaskan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan tim Disnakertrans Sumbawa bekerjasama dengan AP2BMI, dengan maksud dan tujuan bagaimana penempatan TKI ke luar negeri tersebut sesuai dengan aturan, prosedur dan mekanisme yang berlaku, terutama tentang persyaratan yang ditetapkan dengan memilih PJTKI yang terdaftar secara resmi pada Disnakertrans Sumbawa, termasuk memberikan pemahaman tentang situasi dan kondisi social ekonomi dari Negara tujuan yang diinginkan.
Bahkan, yang menarik dalam dialog dan tatap muka dengan sejumlah toga/toma maupun sejumlah LSM, terungkap tentang berbagai pertanyaan bagi perlindungan hukum atas naker TKI yang mengalami berbagai persoalan diluar negeri, dengan tata cara penyelesaiannya melalui hubungan bilateral antara Negara, dimana peran KBRI dan agency ataupun maktab diluar negeri sangat besar sekali fungsi dan peranannya dalam menyelesaikan kasus yang terjadi, tentu disini memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Kadisnakertrans Kabupaten Sumbawa melalui Kasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Drs Zainal Muttaqien kepada Gaung NTB diruang kerjanya Sabtu, menjelaskan kalau program Disnakertrans tahun 2003 ini telah mengadakan kegiatan pencerahan dan pembinaan akan hukum aturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan dan BMI tersebut selama 10 hari sejak 20-30/8 lalu yang dilaksanakan pada 10 kecamatan potensial antara lain Desa Mura Taliwang, Sapugara Brang Rea, Mapin Rea Alas Barat, Rempe Seteluk, Kalabeso Alas, Jorok Utan/Rhee, labuan Kuris Lape-Lopok, Berare Moyo Hilir, Boal Empang dan Maronge Plampang.
Dijelaskan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan tim Disnakertrans Sumbawa bekerjasama dengan AP2BMI, dengan maksud dan tujuan bagaimana penempatan TKI ke luar negeri tersebut sesuai dengan aturan, prosedur dan mekanisme yang berlaku, terutama tentang persyaratan yang ditetapkan dengan memilih PJTKI yang terdaftar secara resmi pada Disnakertrans Sumbawa, termasuk memberikan pemahaman tentang situasi dan kondisi social ekonomi dari Negara tujuan yang diinginkan.
Bahkan, yang menarik dalam dialog dan tatap muka dengan sejumlah toga/toma maupun sejumlah LSM, terungkap tentang berbagai pertanyaan bagi perlindungan hukum atas naker TKI yang mengalami berbagai persoalan diluar negeri, dengan tata cara penyelesaiannya melalui hubungan bilateral antara Negara, dimana peran KBRI dan agency ataupun maktab diluar negeri sangat besar sekali fungsi dan peranannya dalam menyelesaikan kasus yang terjadi, tentu disini memerlukan waktu yang tidak sedikit.