Dugaan Ahli Forensik,Api Berasal dari Stavolt di Bagian Humas

Penyelidikan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri terhadap sejumlah ruangan Kantor Bupati Sumbawa yang terbakar digelar dalam dua tahap. Penyelidikan pertama dimulai, Senin ( 19/4 ) dari pukul 16.00 wita sampai dengan pukul 17.00 wita. Kemudian penyelidikan berikutnya, Selasa ( 20/4 ) dari pukul 08.30 wita sampai pukul 11.30 wita.

Terlihat Tim Forensik yang terdiri dari Kompol Ir. Rudi Aris dan Ipda Imam Barnadi ST, mengambil beberapa barang bukti dari kebakaran itu yang dijadikan sample, untuk diteliti di laboratorium forensik, guna mengungkap kejadian tersebut.

Awalnya, anggota Tim Forensik dari Puslabfor Mabes Polri, Kompol Ir. Rudy Aris menduga kuat api yang menghanguskan blok Utara Kantor Bupati Sumbawa berasal dari Bagian Humas. Dugaan sementara itu disampaikan Rudy kepada Bupati Sumbawa, Drs. H.A. Latief Majid SH, ketika mengunjungi petugas forensik yang tengah bekerja, kemarin siang.

Rudy menegaskan dugaan itu hanya bersifat sementara karena kepastiannya akan diteliti lebih lanjut di Laboratorium. " Penyebabnya hubungan singkat arus listrik, " katanya.

Mantan penyelidik kasus Bom Bali itu menegaskan, belum ditemukan adanya unsur kesengajaan pada kebakaran tersebut

Dari indikasi yang ditemukannya hubungan singkat arus listrik terdapat pada tembok antara ruang kerja Bupati dengan Bagian Humas. Hubungan pendek itu kemungkinan kuat terjadi pada TV yang diletakkan di atas lemari arsip ( filling cabinet ). " Ini hanyalah dugaan sementara, sedangkan hasil lebih detilnya diperoleh melalui penelitian di Laboratorium, " tegasnya kepada Latief Majid yang didampingi Kapolres Sumbawa AKBP Drs. Abdul Hakim Munsyarif.

Pada kesempatan itu, Rudy berharap agar keamanan kantor sebelum karyawan pulang musti ditingkatkan, misalnya dengan mencabut peralatan listrik jika tidak digunakan. "Lampu, TV, AC dan komputer lebih baik dicabut cok-nya jika tidak lagi digunakan, " katanya.

Saran dari forensik itu mendapat respon positif dari Latief Majid. Ia mengatakan sistem keamanan seperti itu sudah baku, namun jarang diterapkan karena faktor kelalaian.

"Over Heat"

Namun dalam jumpa persnya diruang kerja Kapolres Sumbawa, Ketua Tim Forensik, Kompol Ir. Rudy Aris didampingi Ipda Imam Barnadi, ST., mengatakan sumber api diduga berasal dari stavolt yang berhubungan ke komputer, printer dan TV yang mengalami "Over Heat".

Dijelaskan Rudy, didalam stavolt tersebut terjadi gangguan terhadap sistem pembuangan panas sementara, sehingga panas akan berkumpul menyebabkan munculnya percikan yang dinamakan arus pendek. Api tersebut cepat membesar karena stavolt itu berada di sebuah ruangan yang struktur bangunannya tertutup, sehingga merangsang api yang terkurung kian membesar dan menjangkau benda-benda yang mudah dilalap. "Jadi rambatan apinya berasal dari atas karena api itu menjangkau benda-benda yang mudah terbakar, seperti plafon dan tiang, " ungkapnya.

Dikatakan Rudy, untuk menarik kesimpulan penyebab kebakaran tersebut, ada beberapa tahapan yang akan ditempuh pihaknya yakni mencari sumber titik api, mencari pengebab teknis, penyebab api pertama dan menganalisa barang bukti yang ditemukan di sumber api. "Barang bukti yang akan diteliti di labfor adalah arang sisa kebakaran dan kabel-kabel yang ada pada stavolt, "ungkap Rudy.

Ditambahkan, untuk memperoleh hasil dari penyelidikan itu, pihaknya membutuhkan waktu selama tiga hari.

Sementara itu, Kapolres Sumbawa, AKBP Drs. Abdul Hakim Munsyarif didampingi Kasat Reskrim Iptu Andreas Dedi Wijaya, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi terdiri dari tujuh anggota Pol Pra, dua penjaga malam dan satu staf Humas Setda Sumbawa. Bahkan pihaknya mengumpulkan bukti-bukti petunjuk lainnya termasuk keterangan dari Tim Forensik sebagai saksi ahli.

Jika hasil penyelidikan Tim Forensik, tidak ada unsur pidana atau hanya kecelakaan biasa, maka penyidikannya akan ditutup (SP3). Namun bila ada indikasi tindak pidana, maka penyelidikan akan dikembangkan untuk mencari bukti-bukti lain yang mengarah kepada tersangka. Namun sejauh ini belum ada indikasi ke arah kesengajaan atau tindak pidana.

Di kesempatan yang sama Kapolres menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh oknum yang tidak jelas sumbernya dalam menanggapi kasus kebakaran ini. Dan diminta agar kasus ini tidak dikaitkan dengan hal-hal lain sebagaimana muncul spekulasi bahwa kebakaran tersebut akibat dari "teroris lokal".