973,5 Hektare PAT Dicanangkan di Moyo Hilir
Perencanaan Perlunasan Areal Tanam (PAT) terus diupayakan untuk mengimbangi peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,5 persen atau sebesar 3 juta jiwa .jumlah itu equivalen dengan pengadaan beras sebanyak setengah juta ton.
Selain itu, perluasan areal tanam juga dilakukan dengan semakin sempitnya lahan pertanian, akibat peralihan fungsi. "Kondisi seperti ini menjadi dasar dilakukannya intensifikasi dan ektensifikasi pertanian, "ungkap Dirjen Bina Produksi Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Ir Agus Wadiyanto, MSc ketika mencanangkan program Perluasan Area Tanam (PAT) dilahan pertanian Buen Lajendre Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir, Rabu (4/8).
Pada kesempatan itu, Agus juga mengajak para petani untuk membentuk suatu organisasi seperti dimiliki petani tebu. Organisasi itu kata Agus diperlukan hingga petani sebagai salah satu stakeholder dapat diperhitungkan. "Petani memiliki kelemahan seragam, yakni ketidakmampuan dalam mengutarakan pendapat (speakless), "katanya.
Sifat speakless ini terangnya membuat petani sendiri tidak mampu memperjuangkan permasalahan sendiri, seperti meningkatnya harga gabah. "Dengan organisasi, petani akan mampu mempressure mulai Pemerintah Daerah, DPRD hingga Pemerintah Pusat, sehingga muncul suatu kebijakan yang berpihak kepada petani," katanya.
Sebagai langka konkrit meningkatkan harga gabah, pemerintah kata Agus akan menghentikan import beras. Selain memacu Daerah untuk meningkatkan perdagangan antarpulau yang saat ini telah meningkat 4 persen.