Bupati Diminta Belikan Sepeda
Sejumlah siswa mengajukan permintaan kepada Bupati Sumbawa, Drs. H. A. Latief Majid, SH, mulai dari permintaan dibelikan sepeda dayung, mainan, ayunan hingga melakukan rehab terhadap sarana pendidikan disekolahnya. Permintaan tersebut disampaikan dalam acara Dialog antara Siswa dengan Bupati yang berlangsung, Senin (23/8).
Dalam dialog untuk memperingati Hari Anak Nasional, sejumlah siswa menyampaikan keluhan,. " Jika ada angin yang cukup keras, kami berlari keluar kelas, karni takut bangunan sekolah roboh," kata Damar, siswa SMA I Plampang.
Damar mengaku sedih jika membandingkan bangunan sekolahnya dengan sekolah teman - temannya, terutama dikota." Sepertinya kami yang sekolah di Desa dianaktirikan," ungkapnya.
Damar juga mengeluh mahalnya biaya sekolah. Mahalnya biaya sekolah terangnya juga menyebabkan banyak siswa putus sekolah. "Banyak diantara kami tidak mampu membayar SPP yang besarnya Rp 360 ribu persemester ,"terangnya.
Hal sama juga diungkapkan Ade Irma, siswi MAN II Moyo Hilir. Ia mengungkapkan sebanyak 250 siswa terpaksa membuat surat keterangan tidak mampu untuk bersekolah.
Sedangkan Firmansyah, siswa kelas II SDLB Sumbawa, meminta agar Bupati membagun asrama bagi siswa SDLB. Keberadaan asrama bagi siswa sangat penting, terlebih kebanyakan dari 15 siswa SDLB berasal dari luar daerah. "Dengan kondisi fisik seperti ini, tidak mungkin kami bolak balik kerumah, katanya.
Menanggapi permintaan itu, Latief Majid menegaskan, Pemkab telah berupaya mengatasi pernasalahan pendidikan disemua tingkatan dan daerah." Tidak ada perbedaan antara pembangunan sarana pendidikan di desa dengan di kota,"katanya.
Mengenai biaya pendidikan yang mahal, Latief Majid mengatakan, jangan jadikan sebagai alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan, karena siswa yang betul betul orang tuanya tidak mampu akan dibebaskan biaya sekolahnya.
Terhadap permintaan rehab bangunan sekolah, secara berkelakar ia mengajak siswa untuk mendatangi secara langsung dinas terkait, seperti Bappeda, Diknas, dan Tarungkim." Ajak mereka untuk melihat langsung kondisi sekolah kalian," katanya. Terhadap permintaan bantuan biaya transportasi, Latief Majid menyanggupinya. Untuk pembangunan asrama, dia akan membangun setelah lahan tersedia.