KATA SAMBUTAN DEPUTI TELEMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI

 

Bapak Bupati Sumbawa yang saya hormati,
Hadirin yang berbahagia,

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas restuNya kita semua dapat berkumpul di acara yang sangat penting ini, yaitu Rapat Kerja Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) Kabupaten Sumbawa Tahun 2004. Secara khusus, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi dan TKTI Pusat sangat berterima kasih atas kepedulian dan peran serta masyarakat Sumbawa yang tergabung dalam TKTI Kabupaten Sumbawa, di dalam mendorong peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya di bidang pengembangan e-Government, seperti acara yang diselenggarakan pada hari ini.


Saudara-saudara sekalian,

Dalam era globalisasi sekarang ini, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis. Lebih dari itu, informasi semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat. Suatu bangsa yang paling menguasai informasi dan secara tepat dan bijak mampu memanfaatkannya, maka bangsa itulah yang paling siap menapaki milenium ke tiga ini. Demikian pula pada tingkatan yang lebih kecil, seperti suatu organisasi, pemerintahan (tingkat pusat ataupun daerah), perusahaan serta kelompok masyarakat.

Saudara-saudara sekalian,

Marilah kita sejenak menengok kebelakang. Kita akan membandingkan kemudahan, kenyamanan, kehandalan dan terutama semakin murahnya biaya untuk menyimpan, mengirim dan memproses informasi. Pada era tahun 1970 an, kita bicara pada tingkatan biaya ribuan dollar, namun saat ini untuk hal yang sama, hanya dibutuhkan kurang dari satu dollar. Riset untuk semakin meningkatkan kualitas penyimpanan, pemrosesan dan pengiriman informasi terus berlangsung di dunia, dan diperkirakan biaya-biaya tersebut akan menjadi jauh semakin rendah. Sebagai contoh, di Universitas Sunnyvale California, Amerika Serikat, saat ini sedang diuji coba pengiriman data melalui internet2 yang menggunakan Transmission Control Protocol (TCP), yang mampu mengirim data 925 Mb sampai dengan 8,6 Gb per detik, yang berarti jauh lebih cepat dari pada broadband yang kita kenal saat ini yang mampu mengirim data sampai dengan 3,5 Mb per detik. Hal ini semakin meyakinkan kita bahwa pengelolaan data dan informasi menjadi semakin handal, murah, nyaman, mudah dan atribut-atribut positif lainnya. Dengan demikian, bangsa/organisasi/pemerintahan/perusahaan/kelompok masyarakat yang belum memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi akan semakin rendah posisi bersaingnya.

Saudara-saudara sekalian,

Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi menjadi semakin penting dan menjadi perhatian utama masyarakat dunia, seperti yang ditunjukkan pada berbagai event kerjasama internasional, antara lain World Summit on Information Society (WSIS), WTO, APEC, ASEM, ASEAN dan kerja sama bilateral lainnya. Kesemuanya bertujuan agar semua pihak dapat mengambil manfaat nyata dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dan agar tidak terjadi keterkucilan (digital divide) pada kelompok atau bagian dari masyarakat dalam kerjasama tersebut.

Umumnya negara di dunia telah menyepakati arah pembangunan menuju suatu tatanan masyarakat informasi, sebagaimana hasil dari World Summit on The Information Society (WSIS) pada bulan Desember 2003 yang lalu telah mengeluarkan kesepakatan global dengan memperhatikan tujuan dan kondisi nasional masing-masing negara untuk mencapai target pembangunan Teknologi Informasi pada tahun 2015 sebagai berikut :
  1. Menghubungkan Desa dan membentuk Community Access Point;
  2. Menghubungkan Universitas, Akademi, tingkat SMU dan SMP, tingkat SD;
  3. Menghubungkan Pusat Ilmu dan Penelitian;
  4. Menghubungkan Perpustakaan Umum, Pusat Kebudayaan, Museum, Kantor Pos dan Kearsipan;
  5. Menghubungkan Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit;
  6. Menghubungkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah;
  7. Mengadopsi seluruh kurikulum sekolah dasar dan menengah dalam menghadapi tantangan masyarakat informasi;
  8. Memastikan bahwa seluruh populasi di dunia mempunyai akses untuk pelayanan televisi dan radio;
  9. Mendorong pengembangan konten dan penggunaan semua bahasa di dunia di Internet;
  10. Memastikan bahwa lebih dari setengah penduduk dunia mempunyai akses dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).
Dalam menyikapi Plan of Action WSIS, telah ada wadah yaitu Tim Koordinasi Telematika Nasional (TKTI) yang dikukuhkan terakhir melalui Keppres Nomor 9 Tahun 2003, dengan anggota meliputi unsur pemerintah, dunia usaha dan komunitas / masyarakat. Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) dan Kementerian Kominfo bekerjasama menyusun e-strategy nasional yang akan disampaikan pada WSIS Tunisia pada 2005. Konsep Sisfonas merupakan salah satu embrio e-strategy nasional.

Guna mempercepat terwujudnya hasil kesepakatan WSIS tersebut maka Pemerintah telah menyiapkan program-program strategis di bidang Komunikasi dan Informasi, sebagai berikut:

  1. Pemetaan e-Strategy dalam rangka mempersiapkan Blue Print e-Strategy Nasional.
  2. Penetapan tarif khusus untuk akses Warnet-Warnet yang ada di sekolah maupun yang umum.
  3. Pemanfaatan frequensi 2,4 GHz & 5 GHz di lokasi-lokasi yang tidak padat frequensi tanpa lisensi dari pemerintah.
  4. Pembangunan Warnet dan Wartel di setiap SMU dan Perguruan Tinggi.
  5. Memberikan prioritas bagi pembiayaan program e-government baik berasal dari dalam maupun luar negeri.
  6. Mengoptimasikan program Community Development Small and Medium Enterprises dan lainnya yang sejenis untuk seluruh dunia usaha dan masyarakat.
  7. Meningkatkan upaya pencapaian masyarakat yang melek telematika 10%-15% penduduk; aparatur pemerintah yang mampu e-government 10%-15%; pengguna telematika professional 20%-25% angkatan kerja; penghasil telematika 100.000 s/d 150.000; pendidik telematika 100.000.
  8. Harmonisasi semua peraturan perundangan tentang telematika.
  9. Mempercepat dan memperbanyak pelayanan on-line oleh instansi pemerintah.
  10. Meningkatkan pendayagunaan dan apresiasi terhadap tenaga profesional di bidang telematika.
Sedangkan pada forum APEC, telah disepakati untuk menerapkan paperless trading pada tahun 2010, dan ASEAN pada tahun 2007.

Saudara-saudara sekalian,

Kita menyadari bahwa untuk dapat memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi secara optimal di Indonesia, masih banyak tantangan yang dihadapi, berupa antara lain peraturan perundangan dan regulasi pendukungnya, infrasruktur telekomunikasi, penetrasi komputer, penetrasi internet, kesiapan sumberdaya manusia, struktur organisasi, sistem manajemen, proses kerja, pendanaan dan terutama faktor kepemimpinan (e-leadership). Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan kerja sama erat antara pemerintah (di pusat maupun di daerah) dengan dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat. Acara hari ini berupa rapat kerja TKTI Kabupaten Sumbawa kami nilai sangat positif dan dapat dijadikan contoh bagi daerah lain di dalam membangun kebersamaan untuk meningkatkan kesiapan Sumbawa menghadapi tantangan dan peluang dari kemajuan teknonologi komunikasi dan informasi.

Semoga rapat kerja TKTI Kabupaten Sumbawa tahun 2004 ini memberikan manfaat nyata bagi perkembangan telematika di Sumbawa dan memberikan kontribusi secara nasional.

Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Dr. Moedjiono
Deputi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informasi

Dibacakan oleh Ir. Joko Agung Harijadi, MM.(Asisten Deputi Bidang Pengembangan e Government)
Pada Acara Rapat Kerja TKTI Kab. Sumbawa di Sumbawa Besar, 27 September 2004