Kartu Suara Pilkada Diberi Kode Pengamanan

KPUD Sumbawa akan mencantumkan kode pengaman (Security Code/SC) disetiap kartu suara yang dicetak. Pencantuman SC tersebut kata ketua Pokja Logistik KPUD Sumbawa, Chandra Wijaya Rayes ST, untuk mengantisipasi terjadinya pemalsuan kartu suara Pilkada yang berlangsung Bulan Juni 2005 mendatang.

Mengenai bentuk dari pengaman tersebut, Chandra seraya berkelakar mengatakan adalah rahasia dari pihaknya. "Bentuknya macam - macam. Bisa dari berupa kertas seperti di Pilpres lalu atau dalam bentuk lainnya," terangnya.
Pengaman tersebut katanya tidaklah terlalu mewah, namun sangat mudah untuk dikenali. "Kami banyak belajar tentang pengaman ini dari pemilihan legislatif, pilpres tahap pertama dan kedua," katanya lagi.

Mengenai perusahaan yang akan mencetak kartu suara tersebut, Chandra menegaskan, KPUD belum memutuskannya, meski sejumlah perusahaan dari dalam dan luar daerah telah memasukkan proposal. Penetapan perusahaan pencetak kartu suara tersebut sambungnya, baru dilakukan setelah pihaknya menetapkan jumlah pemilih tetap pada tanggal 1 Mei mendatang.

"Kami belum memutuskan, karena masih menunggu penetapan jumlah pemilih," katanya. Terhadap perusahaan yang memasukkan proposal itu, Chandra mengungkapkan, telah disurvey oleh panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang dibentuk. "Penetapannya melalui rapat pleno KPUD bedasarkan masukan dari panitia," paparnya.

Karena pengadaan barang dan jasa Pilkada termasuk kegiatan yang mendesak, bersifat darurat dan tidak boleh ditunda, kata Chandra, maka penetapannya tanpa melalui proses tender, tapi melalui sistem penunjukan langsung (PL) yang mekanismenya diatur dalam PP 61 2004 tentang Perubahan atas Kepres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Sistem PL itu lanjutnya sesuai juga dengan penjelasan Dirjen Bina Administrasi Keuangan Daerah Depdagri dan Surat Gubernur NTB Nomor 903/121/Pem tanggal 23 Maret 2005.