Kadishutbun : sumbawa cocok untuk tanaman jarak.

Kadishutbun Sumbawa, Ir. H. Abdullah Hamid menyatakan, daerah ini sangat cocok sebagai daerah pengembangan tanaman jarak, karena didukung oleh iklim dan luas tanah.

Meski demkian kata Abdullah Hamid, pihaknya masih melakukan pengkajian mendalam tentang pola pengembangan, pembibitan, lokasi tanam dan pemasaran. "Ada 24 ribu lahan kritis yang cocok bagi pengembangan tanaman jarak, begitu juga dengan iklimnya," sebut Abdullah.

Disebutkannya, tanaman jarak memiliki prospektif yang tinggi sebagai pengganti BBM yang sebelumnya bersal dari fosil. "Untuk 3 kilogram tanaman jarak, menghasilkan 1 liter minyak jenis solar," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Drs. HL Serinata, mengatakan selain sebagai pengganti BBM, kegiatan masyarakat dalam mengembangkan tanaman jarak, dapat mengalihkan perhatian masyarakat untuk melakukan perladangan liar dan pembalakan hutan. "Ada dua manfaat penting yang dirasakan, yakni solusi pengganti BBM dan mengalihkan perhatian masyarakat untuk melakukan pengrusakan hutan dengan melakukan perladangan dan pembalakan hutan," terang Serinata ketika melakukan Safari Ramadhan di Sumbawa.

Disebutnya, kerusakan hutan yang semakin parah telah menyebabkan terjadinya sedimentasi dihampir semua bendungan di Indonesia, termasuk NTB. "Umur teknis bendungan dirancang untuk 50 tahun, namun kuatnya sedimentasi, menyebabkan umur teknis bendungan menjadi 20 tahun," tandasnya.