EVALUASI PENANGANAN COVID-19, GUBERNUR DAN KAPOLDA BARU KUNJUNGI SUMBAWA
<div class="et_post_meta_wrapper" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; outline: 0px; background-image: initial; background-position: 0px 0px; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; text-size-adjust: 100%; color: rgb(102, 102, 102); font-family: &quot;Open Sans&quot;, Arial, sans-serif;">
<p>Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc. didampingi Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal, SIK., MH, Kejati NTB, Nanang Sigit Yulianto, S.H., MH dan Sejumlah Pimpinan OPD tingkat Provinsi NTB melakukan kunjungan kerja Terkait Evaluasi Penanganan Pandemi Covid-19 di Pulau Sumbawa salah satunya di Kabupaten Sumbawa.</p>
<p>Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh Bupati Sumbawa H.M Husni Djibril, B.Sc beserta Pimpinan DPRD Kab. Sumbawa, Forkopimda Kab. Sumbawa, Pimpinan OPD Kab. Sumbawa, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Jum&rsquo;at (5/6) bertempat di Aula H. Madilaoe ADT lantai 3 kantor Bupati Sumbawa.</p>
<p>Gubernur Nusa Tenggara Barat dalam sambutan pembukanya&nbsp; terkait dengan perkembangan Covid-19 di Provinsi NTB menyampaikan bahwa beberapa daerah di NTB sudah siap melaksanankan New Normal diantaranya Kab. Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima.</p>
<p>&ldquo;Kabupaten Sumbawa sedikit lagi, tetapi belum berani kita gencarkan, karena memang luas daerahnya besar dan penduduknya cukup banyak. Karena New Normal itu bukan berarti tidak ada yang positif tetapi dengan New Normal ini kalau ada masalah dengan Covid-19 kita tidak perlu panik, karena fasilitas sudah memadai dan tenaga kesehatan juga sudah siap. Sehingga ini perlu menjadi catatan, karena sekarang yang terkena positif Covid-19 di NTB semakin banyak dan disisi yang lain tenaga kesehatan kita mulai tumbang&rdquo;. Ujarnya</p>
<p>Terkait dengan banyaknya kasus positif yang terjadi di Provinsi NTB, Dr. Zul mengatakan bahwa NTB termasuk Provinsi yang pemeriksaan Swabnya paling besar dan paling cepat. &ldquo;Kalau Provinsi yang lainnya itu kadang-kadang pemeriksaannya harus dikirim dulu ke Jakarta dan Surabaya, sehingga 2 sampai 3 minggu baru diketahui hasilnya, jadi memang lama penambahannya&rdquo;. Imbuhnya</p>
<p>Disamping itu, Dr. Zul juga mengatakan bahwa Pemprov NTB mencoba mengantisipasi impact sosial ekonomi dari Covid-19 ini. &ldquo;Ini penting, Jangan sampai orang serius menangani Covid tetapi kita abai terhadap persoalan impact ekonominya. Jadi impact sosial ekonominya berat, menjadi keluarga yang teridentifikasi positif Corona itu seperti akhir dunia. Masyarakat mengucilkan, treatment itu secara sosial ternyata berat. Oleh karena itu, teman-teman Kabupaten/Kota serta MUI harus mendatangai keluarga ini dan mengutakan bahwa ini bukan aib, bukan penyakit berbahaya, tetapi ini berbahaya kalau memang kita mempunyai riwayat penyakit yang lain dan tidak lantas dikucilkan&rdquo;. Ujarnya</p>
<p>Terkait dengan JPS Gemilang, Dr. Zul mengatakan bahwa dibandingakn dengan Provinsi yang lain, Provinsi NTB termasuk yang berani dan pertama mengambil jalan berbeda. Disampaikan bahwa JPS Gemilang itu harus berupa barang, karena apabila dalam bentuk barang maka penerima tidak memiliki pilihan untuk dapat memilih-milih dan barang tersebut harus merupakan produk lokal.</p>
<p>&ldquo;Karena jangan sampai kita mengatakan stay at home, stay safe tetapi orang tidak ada kegiatan ekonominya. Jadi kita memberikan barang-barang untuk produk-produk lokal dengan harapan mudah-mudahan UKM kita bergerak sehingga geliat ekonomi kita jalan&rdquo;. Jelas Gubernur</p>
<p>Lebih lanjut lagi, setelah melihat data ekonomi Provinsi NTB, Dr. Zul menyampaikan bahwa tidak mungkin ekonomi NTB dapat ditopang terus dengan pariwisata. &ldquo;Dengan adanya Covid-19 tidak mungkin dengan pariwisata, jadi harus ada cara lain untuk mendokrak pertumbuhan ekonomi. Karena kalau pertumbuhan ekonomi ini nol bahkan negatif maka kita akan menghadirkan pengangguran dan kemiskinan&rdquo;. Lanjutnya</p>
<p>Dikatakan bahwa JPS Gemilang tahap pertama telah diluncurkan meskipun banyak kekurangan dan JPS Gemilang tahap Kedua telah dilengkapi dengan hasil yang luar biasa.</p>
<p>Diakhir sambutannya terkait masalah New Normal, Dr. Zul menyampaikan bahwa Kab. Sumbawa belum direkomendasikan segera untuk New Normal ini, karena masih banyak tenaga kesehatan yang terpapar. &ldquo;Sampai kita secara kesiapan nanti melihat tenaga kesehatan sudah siap, kemudian fasilitas kita bagaimana dan lain sebagainya baru kita barangsur-angsur kepada New Normal ini&rdquo;. Tutupnya</p>
</div>
<div class="entry-content" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 30px 0px 0px; border: 0px; outline: 0px; background-image: initial; background-position: 0px 0px; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; text-size-adjust: 100%; color: rgb(102, 102, 102); font-family: &quot;Open Sans&quot;, Arial, sans-serif;">
<p><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-338" src="http://ppid.sumbawakab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/DSC_3484-300x200.jpg" style="background:0px 0px; border:0px; box-sizing:border-box; height:auto; margin:0px; max-width:100%; outline:0px; padding:0px; text-size-adjust:100%; vertical-align:baseline; width:300px" /></p>
<p>Pada kesempatan tersebut juga Gubernur NTB, Kapolda NTB, Bupati Sumbawa, serta Kejati melaunching secara resmi motor listrik &ldquo;NgebUTS&rdquo; yang merupakan hasil karya Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) bekerja sama dengan Industri lokal Kab. Sumbawa.</p>
<p>Sumber Humas Setda Kab. Sumbawa</p>
</div>