SIARAN PERS
<p style="text-align:center"><strong>Sama-sama Yang Pertama:</strong></p>
<p style="text-align:center"><strong>Dukungan Wakil Bupati Sumbawa untuk Festival Film Sumbawa #3: Perempuan, Alam, dan Ketahanan Budaya</strong></p>
<p style="text-align:justify">Penyelenggaraan Festival Film Sumbawa #3 tahun ini dengan mengusung tema Perempuan, Alam, dan Ketahanan Budaya mendapatkan dukungan moral dari Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa, Dewi Noviany S.Pd.,M.Pd. Bertempat di ruangannya, Wabup perempuan pertama di Pulau Sumbawa ini menerima panitia FFS#3 dan menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival film yang juga merupakan yang pertama di Pulau Sumbawa ini. &ldquo;Saya menyambut baik penyelenggaraan Festival Film Sumbawa yang sudah berjalan tiga tahun ini. Apalagi tema tahun ini tentang peran perempuan dalam melestarikan alam dan memperkuat ketahanan budaya lokal. Saya sebagai Wakil Bupati Sumbawa sangat mendukung apalagi film saat ini bisa menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat,&rdquo; ungkapnya.</p>
<p style="text-align:justify">Tujuan kunjungan panitia FFS adalah mempertemukan visi misi festival film dengan pemerintahan daerah. Harapannya, akan terbentuk sinergitas dan kolaborasi yang berkelanjutan di antara keduanya. Ketua Yayasan Masyarakat Film Sumbawa sekaligus penggagas FFS, Yuli Andari Merdikaningtyas, menyatakan, &ldquo;Festival Film Sumbawa dihajatkan untuk menjadi wadah bagi pembangunan ekosistem kreatif yang berbasis anak muda. Melalui festival film, kita ingin mengangkat dan mempromosikan Sumbawa sebagai sebuah wilayah yang sedang bergeliat dan bertumbuh dalam pembangunan sumberdaya manusia terutama anak muda kreatifnya sehingga kedepannya energi kreatif akan menggerakkan roda perekonomian. Ini tentu tidak mudah, apalagi Sumbawa masih harus terus berjuang dalam menumbuhkan ekosistem kreatif. Namun, bila ada dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, kami akan lebih percaya diri untuk menyelenggarakan festival film ini setiap tahunnya.&rdquo;</p>
<p style="text-align:justify">Kekhasan dari FFS adalah mengedepankan wacana-wacana kebudayaan lokal dalam setiap temanya. Tahun 2019 saat festival ini pertama kali terselenggara, FFS mengangkat tema tentang Keberagaman Sumbawa, lalu tahun 2020 tentang Melestarikan Budaya di Masa Pandemi Covid-19. Tahun ini, FFS mengangkat tema tentang Perempuan, Alam, dan Ketahanan Budaya. Tiga kata kunci tersebut masih sangat relevan untuk disuarakan. Menanggapi tema FFS tahun ini, Dewi Noviany, menyinggung tentang kiprah perempuan dalam kancah politik dan pemerintahan di Kabupaten Sumbawa beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan. Menurutnya, semua ini bermuara pada akses dan kesempatan yang disediakan untuk kaum perempuan. &ldquo;Sehingga sebagai Wakil Bupati, saya sangat fokus pada peningkatan sumberdaya manusia khususnya kaum perempuan dalam hal literasi dan edukasi. Selain itu, suara dan hak-hak kaum perempuan untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam hal ini misalnya kasus-kasus kekerasan yang dialami kaum perempuan juga menjadi perhatian saya. <em>Nah! </em>Di bawah kepemimpinan saya tidak akan saya biarkan hal itu terjadi, para pelaku harus diberikan sanksi supaya jera,&rdquo; tuturnya.</p>
<p style="text-align:justify">Bagai gayung bersambut, tepat kiranya sosok Dewi Noviany yang merupakan representasi sekaligus ikon perempuan pemimpin daerah menyatakan komitmen dan dukungannya untuk menyukseskan FFS karena sejak awal, FFS secara konsisten menyuarakan hak-hak manusia dalam berkebudayaan, serta memanfaatkan kekuatan medium film untuk menggaungkan isu-isu kritis yang kerap kali diabaikan oleh khalayak. Meski dua tahun terakhir ini pandemi masih menerjang, namun berkat dukungan berbagai pihak FFS tahun ini diselenggarakan mulai 9 Oktober &ndash; 28 November 2021 mendatang.</p>
<p style="text-align:justify">Di akhir pertemuan, Dewi Noviany mengungkapkan bahwa akan turut serta menyemarakkan kegiatan FFS ini serta mengajak seluruh masyarakat Sumbawa untuk datang memeriahkan setiap rangkaian acara antara lain Layar Tancap Tomanto yang akan dimulai pada tanggal 15 - 27 November 2021 yang akan memutar film-film tentang perempuan dan atau karya para filmmaker perempuan Indonesia. Selain itu akan ada pemutaran perdana karya para finalis Kompetisi Film Dokumenter karya siswa SMA/SMK se-Kabupaten Sumbawa, serta pemutaran perdana <em>The Best Three</em> Kompetisi Ide Cerita. Seluruh rangkaian FFS akan ditutup dengan acara puncak <em>Awarding Night </em>pada tanggal 28 November 2021.</p>
<p style="text-align:justify">Sumbawa, 27 Oktober 2021</p>
<p style="text-align:justify">Ridho Fisabilillah (081910882898) &ndash; Publisis Festival Film Sumbawa</p>
<p style="text-align:justify">Jalanlintas BTN Bukit PermaisimpangBoak,&nbsp; Lingkungan Bukit Harapan, Samapuin, Sumbawa Besar,, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. KodePos : 84316</p>
<p>&nbsp;</p>