Sinergi Pemda Sumbawa dengan Badan Pangan Nasional

Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd yang didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa menggelar rapat bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi beserta jajarannya mengadakan rapat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa di Kantor Kementrian Pertanian di Jakarta (19/5/), dalam rapat tersebut banyak membahas mengenai komoditas di Pulau Sumbawa. Beras dan Jagung menjadi komoditi utama hampir di setiap daerah di Pulau Sumbawa. Perkembangannya yang pesat membuat pemerintah membuat sebuah kebijakan dari pemerintah daerah, yaitu zonasi dan pengawasan penggunaan lahan untuk menanam jagung. Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd.,M.Pd dalam presentasinya menyampaikan beberapa point penting terkait kondisi daerah Sumbawa saat ini. Diantaranya harga Gabah dan Jagung yang anjlok, berdasarkan data, harga per kg gabah berkisar Rp. 3.200 hingga Rp 3.400, sedangkan harga Jagung juga turut anjlok sekitar Rp 3.800 hingga Rp 4.200 per kg nya. Terkait upaya yang dilakukan, Wabup menyampaikan untuk menjaga kestabilan harga Gabah dan Jagung pada masa panen raya selama tahun 2022, “kami telah melakukan berbagai upaya diantaranya penyampaian usulan perubahan kebijkan beras sejahtera agar kembali dibeli bulog, kunjungan lapangan terkait proses distribusi beras dari Sumbawa ke NTT yang telah kami lakukan bersama distributor, selain itu kendala yang kami hadapi terkait komoditi jagung, adalah gudang penyimpanan yang penuh, loading distribusi memerlukan waktu yang lama, dan juga masalah transportasi yang dialami oleh distributor”, ungkapnya. Selain beberapa hal di atas, Wabup juga menyampaikan masalah akses untuk pendistribusian ternak, khusunya sapi berskala nasional yang membutuhkan waktu yang lama, dan kendala pengurusan izin. Dalam rapat tersebut Wabup Novi, mengharapkan dukungan dari Badan Pangan Nasional sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah diantaranya Pasokan benih dan pupuk, serta obat-obatan menjelang panen tiba dan peran BULOG dan BUMN sangat diperlukan. Disamping hal itu, untuk mendukung produktifitas bahan pangan di atas, maka perlu adanya penambahan kuantitas dan perawatan sarana dan prasarana karena berdampak kepada penjualan kedua komoditi tersebut. Di akhir rapat Wabup Novi berharap agar badan pangan nasional dapat memfasilitasi program MAKMUR (Mari kita Majukan Usaha Rakyat) BUMN Holding Pangan terimplementasi di Kabupaten Sumbawa. Kepala Pangan Arief Prasetyo Adi menyampaikan “mengingat sekarang zaman digitalisasi, maka bisa dilakukan dengan membuat web pangan agar tetap bisa mengakses dan memperbarui harga pangan dengan cara melakukan pengiriman informasi beserta pembaharuanya secara berkala. Jika hal ini dilakukan maka, para petani jagung dan padi dapat memantau harga serta mengatur ekpektasi dan spekulasi mereka dalam proses jual – beli, ini berdasarkan Perpres nomor 66 tahun 2021 ada 3 point, diantaranya ketersediaan pangan, kerawanan pangan dan gizi dan keanekaragaman konsumsi”, ungkapnya. “seperti yang disampaikan tadi dalam setahun, Sumbawa menghasilkan 6 ton gabah per hektar, sementara Jagung dan Kedelai di atas 3 ton per hektar dan garam 92 % Nacl maka berdasarkan Perpres di atas badan pangan diberikan tugas dan beberapa tanggung jawab, seperti penetapan stabilisasi harga pangan, penetapan kewenangan distribusi, pangan (termasuk ekspor), cadangan pangan pemerintah, penerapan harga bahan pangan, dan rafraksi harga (diskon). PT. Bulog ditugaskan untuk membuat ID Food Bulog”, tambahnya. Rapat juga dihadiri oleh Kepala Pusat ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko Noto Susanto, Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Risfaheri dan Koordinator Harga Pangan, Rachmi Widiriani.