Bakso, Mie Basah dan Limun Masih Gunakan Zat Berbahaya

Produk makanan dan minuman lokal Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Mie basah, bakso dan limun masih banyak yang menggunakan zat pengawet berbahaya seperti borax dan zat pemanis mengandung mikroba melebihi batas.

Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Mataram, Dra.Hj.Sri Utama Ekaningtyas di Mataram sabtu (10/1) mengatakan borax yang banyak digunakan untuk mengawetkan bakso dan mie basah itu sangat membahayakan bagi kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian Balai POM Mataram dari enam sampel bakso yang diteliti, tiga diantaranya positif mengandung borax, demikian juga kerupuk terigu dari lima yang diteliti seluruhnya mengandung zat berbahaya itu.

Sementara enam sampel minuman limun yang diteliti seluruhnya mengandung zat pemanin mengandung mikroba emlebihi batas. Sedangkan produk lainnya seperti tahu dan tempe lokal tidak mengandung bahan pengawet.

Produk mi basah tersebut banyak diproduksi oleh industri rumah tangga. Produsen makanan tersebut sudah sering diperingati, namun tidak dihiraukan," ujarnya.

Penggunaan borax untuk pengawet bahan makanan mengakibatkan mual-mual dan pusing bagi yang mengkonsumsinya dan untuk jangka panjang bisa menimbulkan penyakit kanker, karena zat pengawet sulit diurai oleh tubuh.

"Karena itu kami akan terus berupaya memberikan penyuluhan kepada produsen makanan dan minuman lokal yang selama ini banyak menggunakan zat berbahaya tersebut. Sebenarnya zat pengawet dan pemanis bisa menggunakan bahan lain yang aman bagi kesehatan.